Curug Awang berada pada aliran Sungai Ciletuh yang terletak di Desa Tamanjaya. Akses menuju curug ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama tiga menit dari tempat parkir mobil.
Read more...
- Featured Post 1 with Small Thumbnail
- Featured Post 2 with Small Thumbnail
- Featured Post 3 with Small Thumbnail
- Featured Post 4 with Small Thumbnail
Title Featured Post 1
Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros...More
Title Featured Post 2
Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam...More
Title Featured Post 3
Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros...More
Title Featured Post 4
Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam...More
Senin, 13 Februari 2017
sejarah
Geologi dan bentangalam secara nyata mempengaruhi keragaman masyarakat dan budaya di planet bumi. Hinggasaat ini, baik nasional maupun internasional, tidak ada usaha untuk memperkenalkan situs warisan geologi tersebut. Inisiatif UNESCO mendukung pembentukan geopark merupakan tanggapan terhadap keinginan banyak negarauntuk meningkatkan nilai warisan bumi, di mana pengetahuan geologi menjadi saksi dari sejarah kehidupan. Perlindungan dan pengembangan warisan geologi dan keanekaragaman-bumi secara berkelanjutan melalui geopark mendukung sasaran Agenda 21. Agenda 21 merupakan agenda ilmu pengetahuan untuk lingkungan yang dicetuskanoleh UNCED (United Nations Conference on Enviroment and Development) di Rio de Janeiro pada tahun 1992.
Pada tahun 2002 pertemuan dilanjutkan di Johannesburg. Inisiatif pembentukan geopark menjadi dimensi baru bagi perlindungan warisan budaya dan alam, yang menekankan pada potensi interaksi antara pengembangan sosio-ekonomi dan budaya dengan konservasi lingkungan alam.
Divisi Ilmu Kebumian UNESCO dan kelompok ahli geopark Eropa merekomendasi pembentukan Jaringan Global Geopark Nasional dengan sasaran:
1. Konservasi lingkungan
2. Pendidikan ilmu kebumian secara luas
3. Penumbuhan dan pengembangan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Pada Februari 2004 kelompok ahli geopark UNESCO berkumpul di Paris dan menghasilkan beberapa keputusan penting seperti:
1. Menetapkan keberadaan Jaringan Global Geopark
2. Menerima naskah pedoman dan tata cara pendaftaran geopark di jaringan global
3. Menerima 17 geopark lama di Eropa dan 8 geopark baru di Cina menjadi anggota Jaringan Global Geopark Di Beijing, Cina (27-29 Juni 2004) diselenggarakan Konferensi Internasional Geopark pertama, sebagai promosi adanya jaringan geopark dunia. Pertemuan diikuti oleh perwakilan pemerintah dari beberapa negara dan komunitas bukan-pemerintah.
Jaringan Global Geopark bekerja secara sinergi dengan World Heritage Centre UNESCO, Man & Biosphere (MAB) World Network of Biosphere Reserve, kelompok nasional dan internasional (pemerintah, non-pemerintah) yangberafiliasi dengan konservasi warisan geologi. Dalam hal ini UNESCO akan senantiasa bekerjasama, terutama dalamhal pendidikan, menejemen (pengelolaan), kepariwisataan, pengembangan berkelanjutan dan perencanaan regionaldi antara anggota jaringan. Hingga sekarang, 57 geopark dari 18 negara telah menjadi anggota Jaringan Global Geopark.
Secara khusus, pada tahun 2000, dibentuk Jaringan Geopark Eropa yang bertujuan:
1. Melindungi keragaman-bumi
2. Mempromosikan warisan geologi kepada umum
3. Mendukung pengembangan ekonomi berkelanjutan di kawasan geopark, terutama melalui pengem-bangan geowisata.
Dari awalnya yang hanya terdapat di 4 negara bagian, pada Juli 2006 geopark selanjutnya menyebar di 33 negara bagian di 13 negara di Eropa. Jaringan Geopark Eropa itu sendiri disahkan oleh UNESCO pada tahun 2001, dan pada tahun 2004 diberi tanggung-jawab untuk mengatur keanggotaan Jaringan Global Geopark UNESCO di Eropa. Semua geopark di Eropa sudah dikembangkan menjadi objek dan daya-tarik wisata dalam kemasan geowisata. Geopark-geopark yang tersebar di berbagai negara di Daratan Eropa itu terletak di antara Samudera Atlantik, LautUtara, Laut Baltik, Laut Mediterania, dan Laut Hitam.
Seiring dengan tumbuhnya apresiasi di setiap negara (terutama Cina dan Jepang) maka jumlah anggota yangtergabung dalam Jaringan Geopark Global UNESCO-pun semakin bertambah. Dari sekitar 32 anggota pada tahun2004-2005 berkembang menjadi 64 anggota hingga musim panas tahun 2009. Cina menjadi negara yang mempunyai geopark paling banyak di dunia. Dari 160 geopark nasional yang terdapat di negara itu, 8 geopark terdaftar sebagai geopark global pada tahun 2004, kemudian bertambah 4 buah di tahun 2005, 6 buah selama tahun 2006, 2 buah ditahun 2008, dan pada tahun 2009 bertambah 3 buah lagi. Total, hingga tahun 2009 Cina mempunyai 23 geoparkglobal yang tergabung dalam UNESCO. Di tahun-tahun mendatang, geopark Cina yang tergabung dalam Jaringan Geopark Global-UNESCO pasti akan terus bertambah. Pertambahan itu seiring dengan aneka manfaat yang dapat diperoleh dari upaya perlindungan terhadap warisan bumi.
Langganan:
Postingan (Atom)